WELCOME TO MY BLOG

welcome to my blog

if you want to know all about me check this blog out ^_^

My Blog List


Saturday 19 February 2011

ALAM INI ANUGERAH BUKAN WARISAN....!!!!!

  

Indonesia merupakan negara kepulauan, kondisi geografis tanah Indonesia memungkinkan untuk berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh subur di bumi pertiwi kita. Bahkan bisa dibilang tanah kita ini tanah ajaib, kayu ditanam saja bisa tumbuh. Hal ini dikarenakan Negara Indonesia memiliki banyak gunung-gunung berapi, hasil dari letusan gunung berapi itulah yang menyebabkan tanah kita menjadi subur. Namun tidak banyak orang yang tahu akan hal ini, sehingga banyak dari mereka justru mendirikan bangunan untuk perumahan, perkantoran, area hiburan seperti taman bermain atau mall di atas tanah tersebut. Tata kota yang semrawut serta ketidak pedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor terjadinya banjir di kota-kota besar.
Pernahkah terpikir dibenak kita bahwa kekayaan alam yang kita miliki terkadang menjadi kutukan bagi kita, mengapa? Karena begitu banyak kekayaan alam yang kita miliki namun itu semua tak pernah benar-benar kita nikmati hasilnya. Kita hanya bisa menjadi penonton saja sedangkan orang-orang yang punya kekuasaan terus menerus mengali SDA kita tanpa terkendali, bahkan akibat dari perbuatan mereka pun harus kita yang menanggungnya. Sudah seharusnya kita memperlakukan alam ini dengan lebih bijaksana. Dan mungkin telah sama-sama kita sadari bahwa kondisi cuaca akhir-akhir ini semakin tak menentu. Hampir setiap hari acara berita di tv memberitakan tentang bencana alam angin kencang, longsor, gelombang tinggi, gempa bumi dan banjir yang terjadi tidak hanya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia pun mengalami hal sama. Contohnya yang masih hangat diberitakan yaitu bencana banjir besar yang menimpa Australia dan Jeddah. Bahkan saking besarnya banjir itu hingga menyerupai tsunami, mobil-mobil terseret arus banjir, rumah-rumah hancur berantakan tersapu banjir selain itu banyak korban jiwa yang berjatuhan. Memang sulit dipercaya kota Jeddah yang beriklim gurun dengan itensitas hujan yang sangat rendah bisa diterpa banjir sebesar itu. Otomatis segala aktifitas masyarakatnya lumpuh total, karena Jeddah merupakan pintu masuk utama ke arab Saudi. Lain halnya bila itu terjadi di Indonesia karena kondisi geografis Indonesia sangat memungkinkan hal itu terjadi, contohnya bencana banjir bandang yang terjadi di wasior pada penghujung 2010 kemarin.
Saat ini intensitas turunnya hujan sangat tinggi, tak mengenal waktu kapanpun hujan bisa turun dengan tiba-tiba. Makanya pepatah “sedia payung sebelum hujan” itu sangat manjur sekali dalam kondisi alam yang tidak menentu seperti sekarang ini. Hampir setiap pagi kita selalu disambut dengan awan mendung. Kalau sudah hujan, otomatis banjir akan datang menyapa namun saat ini daerah yang biasanya aman dari terpaan banjir kini tak luput dari banjir pula.
Mungkin masih ingat dulu ketika duduk di bangku SD, kita diajarkan tentang kapan terjadinya musim hujan dan musim kemarau. Biasanya pada bulan yang berakhiran (ber) adalah waktunya musim hujan. Namun sepertinya itu sudah tidak berlaku lagi, karena walaupun bulan ini bukan musim penghujan tetap saja kita diguyur hujan hampir setiap hari. Teman-teman tahu tidak? Kalau cuaca ekstrem yang terjadi saat ini merupakan efek dari global warming, yaitu yang disebabkan lapisan ozon yang menipis bahkan sudah ada yang bolong. Akibatnya panas matahari tidak tersaring oleh lapisan ozon sehingga panas di bumi pun meningkat. Hal ini menyebabkan bagian kutub bumi mencair, jika es di kutub mencair maka secara otomatis kadar air di laut semakin meningkat.

Nah, salah satu proses terjadinya hujan itu melalui penguapan air laut oleh karena itu apabila air laut semakin meningkat maka curah hujan pun semakin tinggi. Hal inilah yang terjadi pada saat ini. Selain itu juga perlakuan manusia yang kurang bijak untuk hidup selaras dengan alam seperti, membuang sampah sembarangan, illegal logging, penggunaan barang-barang yang tidak ramah lingkungan, penggunaan SDA (yang tidak dapat diperbaharui) secara terus menerus, hal ini merupakan beberapa faktor terjadinya cuaca ekstrem saat ini. Yang perlu kita ketahui bersama bahwa bumi ini adalah anugerah dari sang pencipta, bukan warisan dari nenek moyang kita yang bisa kita acak-acak sekehendak kita dan sudah selayaknya kita hidup selaras dengan alam. Bumi kita memang sudah renta, tapi ulah tangan jahil manusia semakin memperburuk kondisi alam di bumi kita. Walaupun akhir-akhir ini semakin banyak orang-orang yang mulai peduli untuk memperbaiki lingkungan kita dengan cara melakukan reboisasi dan mulai hidup selaras dengan alam dengan cara menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan, mengurangi kadar polusi udara, dan lain sebagainya. Langkah-langkah tersebut harus kita apresiasi, namun tetap saja orang-orang yang tidak peduli lebih banyak jumlahnya sehingga kita masih butuh kerja keras untuk kembali menghijaukan bumi kita ini.
Selain kaya akan hasil alamnya, Indonesia juga kaya akan budayanya. Masih ingat kegiatan gotong royong yang dulu sering dilakukan hampir disetiap RT? Gotong royong merupakan salah satu budaya Indonesia yang hampir punah, mengapa? Karena saat ini kegiatan seperti itu sudah jarang kita temui terutama di wilayah perkotaan. Padahal jika kegiatan itu masih kita laksanakan sampai saat ini, tidak menutup kemungkinan indonesia akan bersih seperti singapura. Bukan hanya batik nasional saja, kita juga bisa mengadakan “Hari gotong royong nasional”, dimana pada satu hari itu seluruh masyarakat indonesia diwajibkan untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, walaupun hanya satu hari.
Namun melihat jumlah penduduk indonesia yang cukup banyak, langkah ini bisa efektif jika masyarakat dan pemerintah konsisten dalam melaksanakannya dan jika ini bisa terwujud maka mimpi bahwa indonesia bisa menjadi negara terbersih di dunia akan menjadi kenyataan. Untuk hidup selaras dengan alam itu tidak sulit, perlakukanlah alam kita dengan baik maka alam pun akan menyambutnya dengan keramahan. Mari kita hijaukan bumi kita bukan sebagai warisan untuk anak cucu kita, tapi sebagai rasa syukur kita kepada sang pencipta karena telah memberikah anugerah berupa alam yang indah untuk kita tinggali. Terima kasih Tuhan.


No comments:

Post a Comment